Implementasi Lean Manufacturing dan Kaizen untuk Meningkatkan Produktivitas di Lantai Produksi
Isi Artikel Utama
Abstrak
Saat ini industri berupaya untuk meningkatkan daya saingnya. Hal ini membuat industri manufaktur perlu mengadaptasi konsep Lean-Kaizen. Lean-Kaizen berarti menghilangkan pemborosan (waste) melalui perbaikan perbaikan kecil yang dilakukan secara berkesinambungan. Penelitian ini mengambil studi kasus pada PT Inoac Poltechno Indonesia, yang bergerak di bidang produksi busa. Produksi saat ini hanya mencapai 56% dari target yang direncanakan. Disamping itu ditemukan banyak produk cacat dan kegiatan yang tak bernilai tambah. Oleh sebab itu perlu dibuat peta kondisi saat ini untuk menemukan waste dan mengetahui kaizen yang akan dilakukan. Selanjutnya dikembangkan peta masa depan dengan standardisasi kerja dan Value Stream Mapping guna
mengetahui aktivitas yang tidak memiliki nilai tambah. Perhitungan Waste Assessment Model (WAM), menunjukkan waste terbesar adalah defect (26.73%), inventory (15.79%), dan waiting (13.35%). Studi ini menemukan bahwa dengan penambahan trolley, operator, pembuatan SOP, penjadwalan maintenance mesin akan membuat aktivitas non value added (NVA) berkurang dari 29.95% menjadi 20.5%. Process Cycle Efficiency meningkat dari 22.31% menjadi 28.25% (sehingga telah memenuhi persyaratan PCE internasional untuk industri manufaktur).
Kata Kunci : Lean-Kaizen, pemborosan, produktivitas