Optimasi Proses Produksi Tepung Talas (Colocasia esculenta, L. Schott) Termodifikasi Secara Fermentasi

Main Article Content

Darti Nurani
Setiarti Sukotjo
Intan Nurmalasari

Abstract

Tepung talas termodifikasi diharapkan dapat mensubsitusikan tepung terigu untuk industri pangan berbasis tepung. Namun, kondisi proses produksi tepung talas termodifikasi secara fermentasi belum diketahui. Penelitian ini bertujuan menentukan metode dan waktu fermentasi yang optimal untuk memproduksi tepung talas termodifikasi. Rancangan penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL), pola faktorial 2 X 5, terdiri atas dua faktor yaitu metode fermentasi dan waktu fermentasi, dengan 3 kali ulangan. Faktor metode fermentasi terdiri atas dua taraf, yaitu fermentasi spontan dan fermentasi menggunakan kultur murni Lactobacillus plantarum, IS-20506 10%. Faktor waktu fermentasi terdiri atas 5 taraf, yaitu 0 jam, 12 jam, 24 jam, 48 jam, dan 72 jam. Analisis yang dilakukan meliputi analisis total Bakteri Asam Laktat dan nilai pH cairan rendaman talas pada jam ke 0, 12, 24, 48 dan 72 fermentasi. Disamping itu dilakukan pula analisis kadar pati, kadar serat kasar, kadar air dan pengukuran viskositas tepung talas termodifikasi yang dihasilkan pada fermentasi jam ke 0, 12, 24, 48 dan 72. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh bahwa kondisi proses fermentasi yang optimal untuk memproduksi tepung talas termodifikasi adalah fermentasi menggunakan kultur murni Lactobacillus plantarum, IS-20506 selama 48 jam. Produk tepung talas termodifikasi yang dihasilkan memiliki kadar pati sebesar 73,81%, kadar serat kasar sebesar 2,36%, kadar air 13,11% dan viskositas sebesar 570 cP.

Kata kunci: tepung talas termodifikasi, optimasi fermentasi, Lactobacillus plantarum, IS-20506

Article Details

Section
Articles
Author Biographies

Darti Nurani, Institut Teknologi Indonesia

Program Studi Teknologi Industri Pertanian

Setiarti Sukotjo, Institut Teknologi Indonesia

Program Studi Teknologi Industri Pertanian

Intan Nurmalasari

Alumnus Program Studi Teknologi Industri Pertanian Institut Teknologi Indonesia