"Duration-Cost Trade Off" Sebagai Solusi Mengatasi Keterlambatan Waktu di Proyek

Main Article Content

Abrar Husen

Abstract

Karena penjadwalan waktu yang direncanakan tidak ideal seperti yang diharapkan, durasi proyekndapat menyebabkan tidak sesuai rencana sehingga akan terjadi keterlambatan dalam penyelesaian proyek. Pertambahan durasi proyek selain dapat menyebabkan bertambahnya biaya proyek, juga akan mempengaruhi tingkat kepercayaan pemilik proyek terhadap kontraktor pelaksana serta malahan berakibat buruk dengan adanya denda atau pemutusan kontrak sepihak. Ada beberapa cara dalam mengatasi keterlambatan proyek, salah satunya adalah duration-cost trade off yaitu dengan melakukan pertukaran silang biaya yang dikompensasikan dengan penambahan tenaga kerja atau jumlah peralatan serta mempercepat ketersediaan material sehingga beberapa kegiatan dapat lebih cepat dari waktu normalnya. Dari contoh kasus yang diteliti yaitu dengan menghitung nilai cost slope masing-masing kegiatan terhadap biaya dan waktu keadaan normal dan keadaan crash program terhadap kegiatan-kegiatan kritis, dapat disimpulkan bahwa dengan penambahan biaya langsung saja terjadi kenaikkan dari $128.070 menjadi $129.070 atau terjadi kenaikkan 0.78% dari biaya normal dengan durasi proyek berkurang menjadi 8 hari dari 11 hari. Sedangkan bila dilihat dari total biaya proyek yang terdiri dari biaya langsung, tidak langsung serta bonus, jumlah minimal yang harus dikeluarkan untuk program duration-cost trade off ini adalah sebesar $133.420 dengan pemendekan durasi proyek dari 11 hari menjadi 7 hari.

Kata Kunci: biaya langsung, biaya tidak langsung, duration-cost trade off, keterlambatan proyek

Article Details

Section
Articles
Author Biography

Abrar Husen, Institut Teknologi Indonesia

Program Studi Teknik Sipil