Evaluasi Perilaku Penurunan Tanah Pada Konstruksi Bangunan Stone Crusher Plant Di Maloko

Main Article Content

Abi Maulana Hakim

Abstract

Penurunan (settlement) pondasi harus dihitung dengan hati-hati untuk memastikan stabilitas bangunan, menara, jembatan, dan struktur yang membutuhkan biaya tinggi untuk membangunnya. Hal yang menjadi penyebab utama terjadinya penurunan adalah deformasi dari tanah. Dalam praktiknya, setiap perencanaan bangunan dilakukan analisa penurunan yang akan ditimbulkan akibat beban permanen dan operasional dari bangunan tersebut. Dari analisa tersebut dapat diketahui estimasi seberapa besar penurunan yang akan terjadi. Analisa ini dapat dilakukan dengan menggunakan persamaan-persamaan matematis closed-form ataupun melalui pemodelan matematis dengan menggunakan perangkat lunak komputer. Salah satu kasus penurunan tanah terjadi pada lokasi Stone Crusher Plant di Maloko, Parung, Bogor. Bangunan Stone Crusher yang sudah selesai dikonstruksi dan berdiri dengan tegak kemudian mengalami settlement tidak merata pada salah satu sisi tumpuan bawahnya, sehingga bangunan menjadi miring. Program penyelidikan tanah dan monitoring dilakukan untuk mendapatkan data primer dari lokasi penelitian. Perilaku penurunan tanah dievaluasi dengan menggunakan finite element software yaitu PLAXIS 2D, dengan berdasarkan data tanah dan monitoring yang ada. Selanjutnya, penurunan pasca-konstruksi dan saat operasional struktur diprediksikan. Desain perbaikan dengan menggunakan Jet Grouting juga dilakukan untuk mengetahui efeknya terhadap pola penurunan yang terjadi. Jet Grouting cukup efektif dalam mengurangi penurunan yang terjadi sehingga kemiringan yang akan terjadi pasca-konstruksi dan saat operasional berkurang.

Article Details

Section
Articles