Analisis Kelayakan Tekno-Ekonomi Produk Agroindustri Kacang Lurik Sangrai di Kota Tangerang Selatan

Main Article Content

Shinta Leonita
Graha Djustika Marsudi Harta
Annuridya Rosyidta Pratiwi Octasylva
Heru Irianto

Abstract

Salah satu produk olahan kacang tanah yang cukup popular di Kota Tangerang Selatan adalah kacang sangrai.  Kacang tanah varietas lurik (Arachis Hypogaea L. ‘Lurik’ ) adalah kacang tanah unggul yang memiliki karakteristik berbeda dari  jenis kacang tanah pada umummnya dan berpotensi untuk dijadikan sebagai bahan baku pada agroindustri kacang sangrai di Kota Tangerang Selatan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis teknoekonomi industri pengolahan kacang lurik sangrai. Metode penelitian yang digunakan adalah wawancara dan observasi, studi pustaka untuk mempelajari deskripsi produk, serta penelitian pengembangan industri kacang sangrai yang meliputi analisis produksi, analisis manajemen dan organisasi, analisis finansial, analisis sensitivitas, serta desain kemasan produk. Hasil penelitian diperoleh bahwa usaha kacang Lurik sangrai layak dijalankan dengan nilai investasi sebesar Rp520.095.000, biaya variabel Rp.1.638.128.668, kapasitas produksi 220 kemasan dengan netto 500 g, harga jual Rp. 29.908/kemasan, dan analisis usaha diperoleh nilai break even point 59.081/tahun, pay back period 1.23 tahun, net present value Rp. 1.097.788.068, net benefit cost ratio 1,34, internal rate of return 49,42%, dengan kapasitas produksi 405.594 kg per tahun, serta teknologi proses pengolahan kacang Lurik sangrai harus dilakukan sortasi bahan baku dan sortasi produk jadi agar menghasilkan produk kacang sangrai dengan karakteristik mutu yang baik.

 

Article Details

Section
Articles
Author Biographies

Shinta Leonita, Institut Teknologi Indonesia

Program Studi Teknologi Industri Pertanian

Graha Djustika Marsudi Harta, Institut Teknologi Indonesia

Mahasiswa Program Studi Teknologi Industri Pertanian

Annuridya Rosyidta Pratiwi Octasylva, Institut Teknologi Indonesia

Program Studi Manajemen Institut Teknologi Indonesia

Heru Irianto, Institut Teknologi Indonesia

Program Studi Teknologi Industri Pertanian